EKSTASI

Di sela angin malam merambat lamat

Buritan rema-rema membuyar dalam ingatan

Serupa embun membening mampu melepuhkan keluh

Rentetan peristiwa telah dilampaui

Sedih, perih, rintih memilin dalam segala rupa

Namun engkau dan aku tetap berdiri dengan langkah tabah

Rangkaian masa telah dilintasi 

Di antara purnama silih berganti

Tawa, suka, bahagia merapal hiasi raga

Engkau dan aku selalu berpadu

Membaca tanda takdir yang tak mungkin getir

Sebegitu paniang jarak yang memisahkan

Sehingga siang dan malam jelas sekali ada dalam satu tungkai persapaan

Engkau dan aku menikmati segala 

Dengan lagu demi lagu yang menyangga sukma kita

Kini, itu semua menjadi tanda tanya

Yang muncul saban waktu, tanpa mau perduli kapan dan di mana

Tanda tanya yang menyubur sepanjang alur nafas

Menghadirkan diri kita menjadi ekstasi

Bagi jiwa yang terpisah raga karena perbedaan 

Pembuntal tali benang asa yang menyatukan jiwa.

Sengkol, 18 April 2023