MALAM LEBARAN

Angin teduh mendesau meniup parau,

Bintang-gemintang berkelip malu-malu

Membersamai gulita malam memekarkan

Jiwa yang sedang menapaki jejak silam;

Sementara takbir terus menggema

Pada setiap masjid yang masih terjaga,

Membingkai riam buncah keriangan:

Bahwa esok pagi lebaran siap menjamu

Dengan buritan riang yang kian merekah

Terhentak pada gerak tingkah yang lincah;

Lalu nikmat Tuhan yang mana lagi perlu diingkari?

Hanyalah raga yang berjuang merasai

Tentang lebaran sekadar caraNya menyemburkan harumnya cinta.

Sengkol, 13 Mei 2021