Bersama Amaq Sahdi di Gundi. Sosok beliau sangat inspiratif. Beliau hidup bertahun-tahun, di lereng gunung, di hutan, tanpa listrik dan tanpa sinyal. Jauh dari keramaian manusia, hanya keramaian deburan ombak dan suara hewan di hutan. Namun, meski begitu, beliau benar-benar menemukan kedamaian dan kekayaan dalam kebersahajaan.
Saya bisa merasakan itu saat ngobrol bersamanya.
Beliau menyatu dengan alam. Hutan dan lautan merupakan "universitas"nya tentang ilmu hidup dan kehidupan. Bahasa hewan benar-benar beliau kuasai, sehingga mereka semua menjadi karibnya.
Sangat beruntung bersua sosok seperti beliau. Karena darinya saya bisa belajar. Karena darinya bisa membaca diri. Semoga beliau sehat selalu.
Terbayarlah rasanya letih dan cemas akibat medan perjalanan laut yang ganas dan berjam-jam.
AMAQ SAHDI DI GUNDI SEKOTONG
Reviewed by Prof. Dr. H. Nuriadi Sayip S.S., M.Hum
on
Maret 13, 2021
Rating:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar