Berang! Suara menggelegar di puncak gunung
Mengaum! Laksana singa menusuk bintang oreon
Pada kilasan cahaya mata nanar menjampi hati sunyi
Hei engkaukah itu? Orang yang kukenal sejak dahulu kala
Sejak Rauhun dan Raihan menyatu diri dalam zitgoh rahim ibu kita?
Engkau tak menjawab
Bahasamu hanya diam sebagai jawaban
Diam adalah emas, yang memberi arti tiada bertepi
Namun pagi ini tetiba engkau menyerak lepas
Membahanakan cakrawala yang hampa menjadi beriak, pekakkan sukma
Ada apa gerangan?
Tapi bahasa diam kembali menjadi kelambi dirimu
Kadang kata tak bisa menyampaikan makna
Namun diam seribu bahasa adalah jawaban yang melumatkan rasa yang sangar
Bahkan bahasa berang dan teriakmu itu adalah ungkapan diammu yang sedang berkata-kata
Yang sumir untuk ditafsir dengan logika linear
Maka beranglah! Maka diamlah!
Karena buritan kapal masih belum tampak mendekat
Hanya buih gelombang yang tampak berdansa-dansa,
Menjadikan air serasa hidup mengikuti irama gravitasi bumi.
Mataram, 22 Januari 2022 (saat pagi hari yang masih buta)
TENTANG BAHASA DIRI
Reviewed by Prof. Dr. H. Nuriadi Sayip S.S., M.Hum
on
Januari 22, 2022
Rating:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar