IS UNITED STATES JUST BLUFFING?

*Is United States just Bluffing?*

Dua hari terakhir ini, Amerika, tepatnya rejim Donald Trump, tengah berupaya membangun narasi untuk merasionalisasi aksi sembrono yang dilakukannya berupa serangan terhadap tiga lokasi dan fasilitas nuklir Iran: Fordow, Isfahan, dan Natanz. Tindakannya ini memancing gelombang besar dari seluruh negara di dunia dan termasuk gelombang protes serta kecaman dari politisi, pundit, dan rakyat Amerika sendiri. 

Tindakannya ini adalah sebuah kesembronoan. Tidak sedikit yang mengatakannya sebagai sebuah lelucon, tindakan iseng-iseng berhadiah saja. Faktnya, tersebab itu, Trump menjadi bulan-bulanan hinaan dari rakyatnya sendiri. Akibatnya juga, dia dianggap sebagai presiden terburuk dan arogan, yang melakukan tindakan yang melanggar Konstitusinya sendiri serta membuka ruang Amerika terancam dari serangan Iran kapan saja. 

Is United States just bluffing? Apakah Amerika menggertak saja? Nyatanya demikian. Dia sekedar menggertak setelah tahu kalau aksinya itu mendapat reaksi negatif dari berbagai pihak, berbagai negara, dan dari rakyatnya sendiri. Rejim Trump tampaknya malu sendiri dan berusaha melawan derasnya kritikan dan kecaman.

Dalam situasi yang tak menentu ini, Presiden Trump berupaya menawarkan damai dengan Iran dan tidak ingin melanjutkan perang dengannya. Dia berkata, meski tetap berujung mengancam, bahwa Amerika ingin berdamai dan meminta supaya Iran tidak membalas serangan itu, jika menyerang maka siap-siap terima balasan yang keras. Menggelikan ucapan ini! Ucapan yang sangat sulit diterima dengan nalar sehat. Iya, bukan bahasa diplomasi yang high-context namun bahasa yang low context alias mreman. Bahkan, wakil presidennya berusaha memberi rasionalisasi pada tindakan konyol AS itu dengan berkata: "Kami tidak ingin berperang dengan Iran tetapi ingin berperang dengan nuklir Iran". Pernyataan ini tampak konyol sekali karena dia sedang bermain kata-kata sebagai bentuk apologetik di satu sisi serta berusaha membela dan membenarkan atas tindakan konyolnya yang telah menyerang tiga lokasi nuklir Iran, yang nyatanya dia tertipu. 

Oh Amerika! Riuh rendahmu para pemimpinmu dalam berkata-kata kini menyulut reaksi serangan keras Iran ke Israel, ke proxy-mu sendiri,. Dia juga sudah berusmpah untuk menyerang semua pangkalan dan aset-asetmu di wilayah Timur Tengah, bersumpah untuk halal darahnya untul dibunuh semua warga Amerika baik sipil dan militer, dan aksi penutupan Selat Hormoutz, yang merupakan pelintasan terpenting minyak ke seluruh dunia. 

Amerika akan berani bertindak lebih jauh jika narasi atas tindakannya mendapat dukungan penuh dari negara allies dan proxy-nya saja. Hanya itu yang bisa dia pakai sebagai alas rasionalisasinya meyakinkan publik. Hanya itu pula yang bisa dia pakai untuk bisa meyakinkan rakyat Amerika. Karena sehebat apapun rejim Trump, yang dia paling takutkan hanya gelombang *backlash* rakyatnya sendiri.

Selamat bermimpi indah Saudara-saudaraku. Mimpi indahlah, karena kadang di dunia nyata belum tentu kita bisa temui hal yang seindah dalam mimpi. 

Tabek!
#NuriadiSayip
#SingPentingHappy
IS UNITED STATES JUST BLUFFING? IS UNITED STATES JUST BLUFFING? Reviewed by Prof. Dr. H. Nuriadi Sayip S.S., M.Hum on Juni 25, 2025 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.