PUISI: Entah yang Antah Berantah

malam menyapa lembut
di antara rema rema langit membiru
pada angan yang telah melambung
terjungkal pintal sengal
oleh kaca mata egoisme yang tebal
ah, seberanikah engkau itu, hai jiwa!
apakah engkau telah lupa seberapa terjal
jalan yang sudah ditempuh?
tidak! engkau bagaikan pelepah air bah
yang menyapu bunga yang mulai merekah!
engkau penjahat. engkau telah menaruh setetes racun yang merubah hawa menjadi api.
engkau telah menghardik dia dengan egoismemu
tanpa berpikir panjang tetang apa itu sebuah perhatian.
tidakkah engkau tau bahwa dia itu langka?
dia itu melebihi bintang malam yang sejak tadi berbinar dengan kerlip emas
dia itu bagaikan tenda sutra yang tak lekang oleh panas dan dingin
dia itu hidup karena prinsip yang tunggal
tanpa perubahan yang terlega lela oleh puja puji semu
dan engkau kini telah membakarnya
tega nian engkau. tidak hargai upaya yang berbilah bilah.
malam ini -- engkau melukai kelembutannya.
jahanam, engkau egoisme!

4 desember 2018

PUISI: Entah yang Antah Berantah PUISI: Entah yang Antah Berantah Reviewed by Prof. Dr. H. Nuriadi Sayip S.S., M.Hum on Desember 04, 2018 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.