kota ini serasa selalu senja
sejak pagi hingga sore teduh
terasa
di bingkai binaran merah kekuningan menipis
di belahan awan yang berarak berserakan nyumpil
di mana mana, di sana sini
melingkupi horizon cakrawala menyangga
tiang bahana yang tersumirkan indera
kota ini serasa selalu senja
sejak hadirnya warna warni di rasa yang lugu
seakan anak kecil yang tengah belajar memakai kolor karet
itulah rasa: ada jingkrak lincah gemerisak dalam pelumpin keriangan
hingga matahari merasa enggan mengeluarkan teriknya
sepanjang hamparan ruang yang merentang
kota ini serasa selalu senja
lantas mengapa kita mengaduh pada tabuh instrumen sang kala?
toh persapaan kita sudah dilindungi alam, bukan?
kota ini adalah awal perjumpaan
yang tidak akan lekang oleh pusaran karma
ia tak akan abrasi meski ombak pantai mendebur.
ia akan ada dalam pelepah jiwa kita seperti pasir pantai selalu ada di setiap batas laut dan daratan
karena kota ini adalah fondasi keyakinan dan peyakinan atas segala.
Mataram, 13 Desember 2019
KOTA SERASA SELALU SENJA
Reviewed by Prof. Dr. H. Nuriadi Sayip S.S., M.Hum
on
Desember 13, 2019
Rating:

Tidak ada komentar:
Posting Komentar