pagi yang menyenangkan
ketika orang-orang sumringah
berpakaian menuju satu destinasi
Sembalun, kaki Gunung Rinjani
tempat roh-roh wali dan ratu Anjani
senyampang saat
kendaraan terhenti di jalan
seketika suara-suara riang senyap
di jurang pelawangan
suara begejuh riuh berenda
di tepi jalan sempit menghimpit hati
mata-mata pedih menusuk
menghardik keriangan orang
dengan lirih berucap:
lasingan!
dasar
kalian tidak tahu diri
lasingan!
dasar
kalian pergi tanpa doa
perjalanan tetap berlanjut
menyusuri hijau royo-royo
yang dilingkupi jalan aspal berular tajam
suara kaget, suara takut, suara bercampur
karena destinasi segera tergapai
lasingan!
kalian itu tidak tahu apa-apa tentang dunia
lasingan!
kalian itu hanya sekedar pemula
pantas saja semua lekuk kehijauan itu engkau anggap barang mahal
tapi biarlah
perjalanan pun kini terisi dengan kebahagiaan
karena niat tertuju ingkrah
karena perut terisi kenikmatan
karena monyet-monyet menyambut
di puncak pusuk sembalun
kami berdendang
tentang jumawa yang tak ada guna
karena hujan sudah menyambut riang.
dan kata 'lasingan' sirna tersaput kabut.
Pusuk Sembalun, 25 Desember 2019
LASINGAN
Reviewed by Prof. Dr. H. Nuriadi Sayip S.S., M.Hum
on
Desember 25, 2019
Rating:

Tidak ada komentar:
Posting Komentar