REMA KALA ANGIN

REMA KALA ANGIN 

angin terik bertiup lepas
menantang mentari yang sejak tadi bersinar lahap
membakar tanah basah 
terkena hujan malam lalu

seekor burung berciak-ciak
menembus gendang telingaku
tentang engkau yang menyerupai bunga mawar
tanpa duri, tanpa bercak
yang sedang mengharumi sepetak jiwa
: jiwa yang sedang menguncup

jiwa itu adalah serupa aku
memandang engkau yang menjadi selaksa
di antara kata-kata melirikan namamu

duhai engkau!
wanita anggun yang sejatinya pribadinya adalah mata Cahya Ilahi
penanda kenyataan:
manalah yang baik dan yang buruk
di mataku, seseorang yang awam

"aku memujamu dengan membumikan jiwaku serupa pelepah pandan di atas pasir 
dengan berbisik aku mengiba kerlingmu sebagai penunjuk arah hayatku"

itulah remaku, duhai belahan jiwaku
di saat aku terbakar terik angin yang kian mendahagakan.

Labuapi, 8 Febuari 2020
REMA KALA ANGIN REMA KALA ANGIN Reviewed by Prof. Dr. H. Nuriadi Sayip S.S., M.Hum on Februari 08, 2020 Rating: 5

Post Comments

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.