KECIMOL/CILOKAQ sebagai Seni Pop

Kecimol itu jenis dan model atraksi/pertunjukan musik Sasak
Dan lagunya itu Cilokaq, dan model liriknya adalah Lelakaq. Tiga istilah itu berbeda. Namun,
semuanya muncul bersamaan dalam satu pertunjukan. 

Dalam ranah seni budaya, model musiknya adalah Popular Art dan/atau Popular Culture.
Adalah seni yang muncul dari bawah (i.e. masyarakat umum) yang tujuannya utk kepentingan massa (dikenal luas/terkenal, murni menghibur, dan finansial).

Ciri utama yang melekat pada jenis ini adalah cepat terkenal tetapi mudah hilang, karena mengikuti tren kesukaan masyarakat pada masa tertentu saja.

Harus diakui, ada juga musik/lagu popular yang langgeng terkenalnya. Itulah yang kemudian menjadi seni agung, karya Seni Tinggi (Masterpiece atau Magnum Opus).

Lagu cilokaq yang awalnya adalah lagu popular tetapi bisa eksis terus melintasi era penciptaannya. Salah satu ciri lagu yang terkategori masterpiece adalah karya tersebut eksis dan disukai melintasi zaman dan tempat penciptaannya. 

Adapun lagu-lagu yang boleh dikatakan masterpiece Sasak adalah Lagu Gugur Mayang, Ampe Ampet, Lalo  Ngaro.
Lagu-lagu ini kini menjadi lagu yang bs masuk sebagai karya masterpiece krna sudah melintasi era jaman penciptaannya.

****

Yang menjadi persoalan (yang dikeluhkan) sekarang bukan pada lagu Cilokaq, tapi pada Atraksi Kecimol

Terkait Cilokaq, tiyang pribadi berharap silakan terus saja kita semua berkreasi dan mencipta dengan sebaik-baiknya, sekreatif-kreatifnya, dan seindah-indahnya karya. Biarlah masyarakat yang menilai, mengapresiasi. Kikapun ada kata-kata yang kurang Patut, itu ada Wasitnya yaitu KPID NTB. 

Nah, terkait atraksi Kecimol, ini yang msh menjadi soal.

Menurut tiyang, harus melibatkan sinergitas/kerja sama antara Pemerintah dan Pemangku Adat (MAS) serta Tokoh Agama.

Mereka harus DUDUK BARENG.
Membuat PERDA tentang atraksi Kecimol yang meresahkan itu, yang kemudian penerapannya diinstitusionalisasi via AWIG-AWIG dan/atau Krame Adat.

Persoalannya adalah, sekali Perda dibuat, maka ia harus berlaku umum dan NETRAL, untuk semua golongan masyarakat.

Jangan hanya atraksi Kecimol saja yang ditindak, tetapi atraksi Ogoh-Ogoh, misalnya, dibiarkan bebas bgitu rupa.

Demikian. Nunas ampure.

Mataram, 3 Juli 2021
KECIMOL/CILOKAQ sebagai Seni Pop KECIMOL/CILOKAQ sebagai Seni Pop Reviewed by Prof. Dr. H. Nuriadi Sayip S.S., M.Hum on Juli 03, 2021 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.