JIWA YANG TERPANTASKAN
Oleh: Nuriadi Sayip
Akhirnya jiwa dan pikir mafhum
Tentang cara energi bekerja
Yang melingkupi mayapada
Yang menelungsup di sela pipih gelombang lawwamah
Bahwa semesta itu kosong yang isi
Di dalamnya tampak tiada
Namun ketidak-adanya sejati isi
Dengan energi yang maya
Yang hanya mampu terasai jiwa yang mutmainnah
Selaksa ketenangan yang tak terlekat angkara
Tahukah apa maksudnya itu?
Itulah energi semesta
Yang membalut rongga dada
Serupa temali lembut yang kita namai cinta
Ia hidup, tumbuh, dan menjala
Dengan jejaring laksana jelaga
Kepada diri yang siap
Untuk diisi terus-menerus
Yang hadirnya bagai sinar rembulan pada puncak purnama
Maka hebatlah pada setiap sikap yang dibumbui energi cinta itu
Karena semakin dirasai semakin keikhlasan sebagai palungnya
Sungguh, kala itu engkau sedang tersirami energi semesta
Yang sejatinya menjadi.tangga
Menaikkan derajat mendekati Sang Kuasa
Iya benar sekali, kasihku
Setidaknya, tatkala itu, alam kesadaranmu sedang hidup
Pada keberadaan sebagai insan yang terpantaskan olehNya.
Jakarta, 29 November 2024
JIWA YANG TERPANTASKAN
Reviewed by Prof. Dr. H. Nuriadi Sayip S.S., M.Hum
on
November 29, 2024
Rating:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar