*TENTANG WALI*.
Akhirnya, saya menemui, ada dua jenis wali di Lombok ini. Wali Kabir dan Wali Asgir (atau kadang disebut Wali Sagir). Wali Kabir hanya dua di Lombok, yaitu Gaoz Abdul Rozak dan Wali Nyatoq, meskipun bisa juga Maulana Syeikh kemudian bisa diakui sebagai Wali Kabir karena jasa dan pengikutnya yang besar. Mereka berdua adalah wali Qutub, wali yg bertugas sebagai Ketua atau Raja wali pada zaman mereka masing2. Sementara itu, wali Asgir adalah wali kecil yg bertugas sbg pemuka agama dan penyebar agama di wilayah tertentu di Lombok ini. Sosoknya bisa berperan sebagai pelanjut dan pemegang amanah langsung sekaligus murid dari wali kabir itu. Nah, makam-makam yang yang bertebaran di sekeliling pulau Lombok ini adalah wali-wali asgir. Yang bisa ditemui dengan hati tenang, ikhlas, dan pasrah kepada Yang Kuasa. Rapalan-rapalan asma Allah dan zikir wirid adalah oleh-oleh yang kita bawa kepada wali supaya berkenan menemui kita dalam wujud atau sosok yang berbeda-beda. Bedanya sosok wali yang datang menemui kita adalah tergantung dari "kemurnian hati" berupa sikap pasrah dan tenang, lepas dari nafsu dan ambisi dan sombong, ketika kita yang bertamu wirid. Wali-wali asgir bisa menjadi khodam untuk diri selama detak jantung dan bathin kita tetap menghidupkan asma-asma Allah. Sosoknya akan tiba-tiba terbayang dalam pikiran secara spontan dan rasa dingin lembut bertiup di sekitar kita, selain bunyi berdenging disertai pusing berat di punggung (bahkan hampir budek) dan tengkuk. Pun, bau-bau wangi semerbak tiba-tiba hadir yang tercium di sekitar kita. Ciri-ciri itulah yang menandai kedatangan dan penyambutan mereka. Wali Kabir dan wali asgir, siapapun namanya, adalah sosok yang selalu dekat kepada semua orang, meskipun kita bukanlah keturunan langsung secara geneologis (turunan darah). Mereka akan selalu hadir sebagai sahabat selama wirid-wirid yang disukai beliau-beliau kita sering rapalkan sebagai doa. Selamat menyambut mereka, wahai para Raden, dalam ketukan kalbu yang merendah dan pasrah. Nikmatilah anjangsana mereka dalam rasa. Kita adalah calon-calon potensial penerus mereka. Biarkan supranatural terus mengelilingi pengalaman bathin kita selama spiritual tetap menjadi batang niat ikhtiar kita saat beranjangsana kepadanya. Sekian! #CATATANSORE #NuriadiSayip.
Labuapi, 18 Desember 2024
TENTANG WALI: KABIR DAN ASGIR (SAGIR)
Reviewed by Prof. Dr. H. Nuriadi Sayip S.S., M.Hum
on
Desember 18, 2024
Rating:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar