IRONI MEMANG

IRONI MEMANG
oleh: Nuriadi Sayip

IRONI memang
Pantai Seger dan Ebunut sebagai tempat ikon festival Bau Nyale sejak dulu
Tetapi kini keberadaannya dibatasi untuk dikunjungi masyarakat luas, sang pelaku dan penghidup tradisi itu yang sejati. Hanya ada jalan tanah berliku-liku di pinggir pagar batas jalur MotoGP. Akan seperti inikah ke depannya?

IRONI memang
Budaya Sasak Bau Nyale sebagai ikon Pariwisata NTB, katanya
Emadaq pun budaya Sasak yang kini masih hidup
Tetapi akses menuju ke sana sangat terbatas dan dibatasi oleh mereka yang bercelana panjang dan yang merasa menguasai tanah kawasan itu. Jangankan prioritas, akses untuk mengkoservasinya pun tak tampak.

IRONI memang
Masyarakat Sasak yang dulunya sangat lekat dan berdaur hidup dengan laut dan alam, kini untuk datang ke sana dianggap sebagai "bebenes" oleh penguasa yang lebih mementingkan hidupnya dan berjalannya progran KEK dan MotoGP, yang katanya menjadi kebanggaan. Padahal untuk menontonnya saja, siapapun harus beli selembar karcis masuk

IRONI memang
KEK sebagai kawasan yang berusaha menghidupi pariwisata, namun itu semua adalah tercipta atas dasar sudut pandang dan keinginan pemilik modal, entah siapa dan dari mana. Yang pasti bukan bangsa Sasak, yang katanya merasa pemilik tanah Lombok ini.

Lalu PARIWISATA itu siapa?
Lalu hasil PARIWISATA itu siapa?
Lalu keberadaan masyarakat dalam PARIWISATA itu di mana?
Jangan jawab dengan teori dan logika kognitifmu. Karena itu pasti rekayasa otak dan opologia.
Tapi jawablah dengan hati nurani dan jiwa kebangsaanmu yang utuh. Maka engkau akan jujur dan meratapi nasib diri dan bangsamu ke depan.

Mataram, 24 September 2021
IRONI MEMANG IRONI MEMANG Reviewed by Prof. Dr. H. Nuriadi Sayip S.S., M.Hum on September 25, 2021 Rating: 5

Post Comments

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.