DINGIN

Engkau hadir terasa 
Sebagai respon rasa yang terkondisi
Rasa yang sedang melumer dalam peluh yang gersang
Karena mentari tak kunjung datang menyinar

Engkau bagaikan irisan sembilu yang tajam
Pada daging lembut yang tak ada kuasa
Mengiris pelan, sehingga tubuh menggigil, gigi ngilu gemeretak
Lalu bumi bagai lawan yang tak lagi bersapa dengan hangat 

Dingin, hadirmu tak bisa dielak
Karena musim tengah terjadwal
Pada raga yang sedang mengembara
Mencari jiwa yang tak mendenyutkan api dari dalam diri.

Mataram, 29 November 2021
DINGIN DINGIN Reviewed by Prof. Dr. H. Nuriadi Sayip S.S., M.Hum on November 29, 2021 Rating: 5

Post Comments

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.