jilbab itu melingkup
lembut dalam pelataran wajah merona
kerdip mata tajam menembus waktu
yang terkatup gemerlap
busa busa rindu seorang dungu.
dia tegar dengan katakata
tapi sebenarnya dia tak bisa berkatakata
hanya terbata bata dalam mengeja
deratan huruf sebagai daya upaya beranjangsana
kepadamu, wahai Dewi Kuan Im
yang semakin hari jelitamu kian memekar.
Dewi Kuan im!
dalam kedunguanku
dalam sikap speechless-ku
aku hanya meminta
ijinkan dia hadir di dalam emperan jiwamu
sembunyikanlah dia
selimutilah dia
dalam selimut sayangmu yang lembut
karena dia hanya seorang pemuja.
Mataram, 23 Juni 2018
Puisi: SPEECHLESS
Reviewed by Prof. Dr. H. Nuriadi Sayip S.S., M.Hum
on
Juni 23, 2018
Rating:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar