“THE ESSAY ON SOME CONSIDERATIONS ON THE KEEPING OF NEGROES” KARYA JOHN WOOLMAN

 
Karya esai ini ditulis dan diterbitkan pertama kali pada tahun 1754 di Philadelphia yang dipublikasikan oleh the Tract Association of Friends and to be had at their Depository no. 84, Mulberry Street.

John Woolman menulis esainya ini didasari atau didorong oleh rasa kemuakannya sendiri terhadap realitas yang dia lihat atau saksikan di masyarakat. Meskipun dia mengungkapkan rasa kemuakannya atas sistem perbudakan yang terjadi di masyarakat, John Woolman tetap menjaga kata-katanya dengan berupaya mengungkapkan pandangan atau pemikirannya tersebut dengan bahasa yang baik dan pmikiran yang jernih. Pernyataan ini terungkap pada bagian Pembukaan tulisan esainya ini.

Memang ada banyak alasan yang diungkapkan oleh masyarakat kulit putih di dalam memberlakukan perbudakan kepada kaum kulit hitam (bangsa Negro) ini. Alasan mereka tentu terdengar baik dan masuk akal, karena idealnya bermaksud memberi kebaikan kepada bangsa Negro. Akan tetapi, praktiknya berbeda dengan tujuan yang ideal dimaksud. Hal ini membuat John Woolman pribadi sangat sediah. Terkait dengan hal ini, John Woolman merasa terpanggil untuk memberikan pemikirannya. Hal ini adalah tugasnya secara moral.

Bagi Woolman, pandangannya sangat terlihat universalis. Dia mengatakan bahwa pada dasarnya semua manusia di atas dunia ini adalah satu darah, seagaimana dia rujuk kepada ayat di dalam Bible. Semua manusia ini esensinya adalah ‘sorjouners’, yang sama-sama bertugas yang sama satu dengan yang lain. Ketika ada rasa superioritas pada seseorang, maka hal ini akan berbahaya sekali untuk dimunculkan sebagai sebuah tindakan kepada bangsa Negro, yang sebenarnya adalah sama dengan kaum kulit putih. Adalah aneh bagi Woolman apabila kaum kulit putih memandang bahwa kaum Negro itu ‘berbeda’ dengan kaum kulit putih atau menganggap kaum kulit putih berposisi lebih tinggi (higher station) daripada kaum Negro.

Orang yang ingat akan kekuasaan Tuhan dan keberkahan yang diberikan Tuhan kepadanya, maka, menurut Woolman, orang ini akan dapat menyadari bagaimana posisi dan tugas utamanya sebagai manusia ketika bersinggungan dengan orang lain. Sebaliknya, apabila dia lupa, maka kecenderungannya adalah rasa kesombongan, tidak adil, merupakan pandangan dan perilakunya. Sesungguhnya manusia itu adalah rendah serendah asal-muasalnya yang terbuat dari debu oleh Tuhan, menurut Woolman.

John Woolman menganjurkan supaya manusia, seluruhnya, menyadari bahwa setiap manusia di atas dunia ini adalah bersaudara (brethren) serta supaya menghindari berpikir bahwa mereka itu istimewa sementara yang lain adalah berbeda dengan mereka.

Untuk menghindari diri dari sikap dan pandangan yang di luar dari kesetaraan dan kesamaan dengan bangsa atau kaum lain, sebaiknya manusia, kaum kulit putih, berpikir tentang kehidupan bangsa Negro sebagai budak. Seandainya kaum kulit putih dan nenek moyangnya diperlakukan hal serupa, bagaimana perasaan dan reaksi kaum kulit putih. Hal yang serupa ketika kepemilikan kaum kulit putih diambil secara tidak adil sebagaimana yang terjadi pada kaum Negro, apakah yang menjadi reaksi kaum kulit putih itu. Tentu, menurut Woolman, hal ini akan menjadikan kaum kulit putih menjadi tidak nyaman, meras diperlakukan tidak adil, dan ditindas dari segala lini. Dalam konteks ini, John Wolaman mencoba menyentuh pemikiran dan perasaan pembacanya (para kaum kulit putih) untuk berpikir dan merasakan apa dan bagaimana kondisi kaum Negro sebagai budak-budak kaum kulit putih. John Woolman mengharapkan supaya kaum kulit putih menyadari bahwa mereka seharusnya menerapkan rasa kerendah-hatian sebagaimana yang dianjurkan oleh kebijaksanaan Tuhan melalui ajaranNya. Dengan ini, sekali lagi, kaum kulit putih akan bisa merasa baha mereka adalah esensinya bersaudara dengan kaum Negro, meskipun ada perbedaan dari segi kualifikasi dan kemampuan. Bersaudara berarti semua manusia adalah setara di hadapan Tuhan. Doktrin ini adalah alamiah, tidak berubah-ubah dari jaman ke jaman. Dengan demikian, apabila kaum Negro dijadikan sebagai budak, maka kebebasan dan hak dia sebagai manusia sebanarnya sudah dirampas. Kaum Negro kini telah berada bersama-sama dengan kaum kulit putih, maka Woolman sekali lagi menganjurkan supaya kaum kulit putih bertindak baik kepada mereka. Tindakan hal ini merupakan tindakan yang terbaik, menurut John Woolman.

Kata kunci: esai, perbudakan, kaum Negro, manusia bersaudara (brethren), dan sebagainya
“THE ESSAY ON SOME CONSIDERATIONS ON THE KEEPING OF NEGROES” KARYA JOHN WOOLMAN “THE ESSAY ON SOME CONSIDERATIONS ON THE KEEPING OF NEGROES” KARYA JOHN WOOLMAN Reviewed by Prof. Dr. H. Nuriadi Sayip S.S., M.Hum on Februari 22, 2018 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.