Jika diri merasa hebat
maka siap-siaplah, Kawan, digulung oleh kehebatan itu
karena ia ibarat air bah yang datang bergelombang tiba-tiba melumat sendiri wibawa di paseban umum;
Jika telah menjadikan agama sebagai alat dagangan
maka siap-siaplah, Kawan, jiwa nurani yang suci telah berubah sebagai naluri profit yang akan menguasai katup ibadah mahdohmu
ibarat kanker yang pelan tapi pasti merajahi hati dan nadi;
Jika fikih sebagai sumber rujukan utama, tanpa diselipi tasawuf melembutkan jiwa,
maka siap-siaplah, Kawan, rupa dan emosi serupa besi yang pengkung -- mengatai orang zalim padahal lupa bahwa dirinya sedang zalim:
menempatkan keuntungan pribadi di atas kesengsaraan orang banyak;
Maka berwaspadalah, Kawan
Sesungguhnya setan yang dihardik-hardik sudah bersemayam di setiap organ raga
merasuk masyuk serupa darah yang merah tanpa binar rembulan yang menenteramkan pengapnya gulita;
Maka belajarlah, Kawan
Ilmu Tuhan bukan sekedar yang tertulis dari para ulama dan rabi
Ilmu Tuhan bertebaran di mana-mana
Bahkan kancing baju yang menutup dada bidangmu adalah semiotikaNya
Bahwa sebelum berbicara, yakinkan dulu kancing emosi telah tertutup rapat supaya luka lama tak masih tampak menyata.
Mataram, 1 Maret 2020
JIKA, KAWAN!
Reviewed by Prof. Dr. H. Nuriadi Sayip S.S., M.Hum
on
Maret 01, 2020
Rating:

Tidak ada komentar:
Posting Komentar