Puisi: MEREKA

MEREKA

Menjadi orang yang digugu
Tak haruslah berpenampilan serupa tuan guru di mata mereka

Ah...mereka itu jujur apa adanya!

Mereka jarang berbaju mahal memang
Tapi jiwanya dimahalkan prinsip tindih
Yang menjadikan rupa sebagai kulit tak terhargai

Jika ketulusan berbakti bukanlah laksana mentari menjaga bumi

Ah...tak usah risaulah!
Mereka sudah dewasa menghadapi setiap persoalan

Mereka sudah memiliki obat ramuan yang digantung di pagar pagar bambu rumah mereka

Sejak dahulu kala, bahkan sejak lama engkau belum dilahirkan

Sebagai penangkal setiap marabahaya yang menerkam ketika angin kencang mengguyurnya

Jadilah apa adanya kemudian, serupa wajahmu tanpa celak dan pupur

Permaafan mereka akan terbuka kapan saja
Apabila engkau memang tulus berbuat lebih baik bagi mereka

Mereka adalah orang kampung yang bukan kampungan

Dengan kearifan yang terpatri di dalam jiwa mereka

Tradisi menjadi sumur kebaikan dalam memperjalankannya menuju surga

Maka, berkhitmadlah selalu pada niat baikmu. Itu saja.

Mataram, 29 Januari 2018

Puisi: MEREKA Puisi: MEREKA Reviewed by Prof. Dr. H. Nuriadi Sayip S.S., M.Hum on Januari 29, 2018 Rating: 5

Post Comments

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.