SEUTAS TALI
Seutas tali menggelantung
Di ujung atap rumah yang peyok
Sesekali tampak menari riang
Seiring desauan angin bertiup
Memberi kabar tentang putri ningrat yang pergi. Dalam beberapa pelepah hari.
: Hei, apakah bisikanku engkau dengar tadi malam? Bisikan tentang hatiku yang diselimuti rindu?
Tak ada jawaban.
Seutas tali tetap berdansa seirama gerak alam yang kian meluber
: Hei dear...kuingin engkau ada di sini menemani kesendirianku di sini.
Keesokan harinya.
Kata-kata itu membelalakkan hati, yang ternyata bisikannya kini telah berbalas. Dari putri ningrat yang pandai bersembunyi di balik wajahnya yang berseri-seri.
Lalu seutas tali itu tampak seperti tanda, tentang tali hati yang kini menggelantung sendiri nun jauh di sana, hanya mengikuti alur takdir serupa tiupan angin.
SEUTAS TALI
Reviewed by Prof. Dr. H. Nuriadi Sayip S.S., M.Hum
on
Mei 29, 2022
Rating:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar