Puisi: SUBUH

Menggantang angan yang muncul tibatiba
Keluar pada subuh buta yang menusuk
Ah iya, mimpi itu telah membakar akal

Mungkin kita tidak sabar menangkap angin
Padahal ayamayam enggan berkokok
Bulubulu mereka masih terkempit.

Tidak, tidak!
Kita baru tapaki sebaris cerita serupa Al-Kahfi
Yang semalam tadi kita berjuang mengejanya.

Mari kita bungkus kembali angan itu
Itulah kesadaran!
Kata tuan guru, ialah senoktah CahayaNya

Di subuh ini semua kita awali.

Mataram, 29 Desember 2017

Puisi: SUBUH Puisi: SUBUH Reviewed by Prof. Dr. H. Nuriadi Sayip S.S., M.Hum on Desember 29, 2017 Rating: 5

Post Comments

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.