Jalan-jalan
ke pantai bersama yang dikasihi
Lalu bercengkerama
liar di kamar
Seketika bernyanyi lagu cinta dimusiki deburan ombak
Apakah itu
yang namanya liburan?
Beranjangsana ke kota kenangan saat masih muda bersama keluarga
Sembari cekikik cekakak membahana di sudut kota
Apakah itu
yang dimaksud liburan?
Terbang menuju
kota terkenal lalu selfie di setiap obyek bersama sejawat
Senyampang membeli baju mode kekinian
Apakah itu
yang dikata liburan?
Naik ke
puncak gunung lalu membentangkan spanduk kesuksesan mendaki
Diiringi teriakan, memanggil nama Tuhan
Apakah itu
yang dinilai liburan?
Kongko-kongko
di mall terkenal bersama entah siapa
Sembari makan di restoran mahal dengan menu kesukaan
Apakah itu
dianggap liburan?
: Boleh
boleh saja
: Sah sah
saja
: Bisa bisa
saja
Semua orang
bisa menganggapnya begitu
Karena itu ikhtiar kesenangan
Yang tersangga oleh rasa personal
Bagiku,
Itu masih
biasa biasa saja
Bilapun dikatakan
sebagai liburan
Karena banyak
orang bisa melakukannya
Tapi, apakah
itu mengasyikkan seterusnya?
Sungguh!
Jika dilakukan
terus menerus, titik jenuh 'kan segera tersentuh
Karena sifat
manusia itu lekas besuh
Bagiku,
Liburan itu
mendapati diri seutuhnya bahagia
Tatkala membiarkan
imajinasi dan fantasi terbang lepas ke tempat yang tak terdefinisikan
Bersama rindu
yang tebal
Pada Penguasa
Semesta Alam
Dengan ekstase
saat mensholawati kekasih-Nya
: Allahumma
sholli ala Muhammad!
Mataram, 24
Desember 2017
Puisi: LIBURAN
Reviewed by Prof. Dr. H. Nuriadi Sayip S.S., M.Hum
on
Desember 24, 2017
Rating:

Tidak ada komentar:
Posting Komentar