Entah kesekian kali aku berucap
Tentang sebuah malam:
Malam minggu!
Yang ditunggu oleh siapasiapa
Yang merasa punya rajutan cerita
Dalam peraduan jiwa
Yang berani jujur
Kepada siapa yang dianggapnya
Pantas.
Tentang sebuah malam:
Malam minggu!
Yang ditunggu oleh siapasiapa
Yang merasa punya rajutan cerita
Dalam peraduan jiwa
Yang berani jujur
Kepada siapa yang dianggapnya
Pantas.
Kali ini malam itu datang
Menyeringai seiring rembulan
Yang muncul malumalu
Di sela awan putih tampak memekat
Sekadar bertutur maksud:
"Masihkah aku indah di jiwamu
Yang t'lah lama tidur, duhai kekasihku?"
Menyeringai seiring rembulan
Yang muncul malumalu
Di sela awan putih tampak memekat
Sekadar bertutur maksud:
"Masihkah aku indah di jiwamu
Yang t'lah lama tidur, duhai kekasihku?"
Engkau harusnya menjawabnya
Tapi sedari tadi terdiam
Tercekat
Aku tak tahu pasti apa jawabmu.
Meski aku bisa mengira apa itu
Dari balik kerdip matamu yang sayu.
Tapi sedari tadi terdiam
Tercekat
Aku tak tahu pasti apa jawabmu.
Meski aku bisa mengira apa itu
Dari balik kerdip matamu yang sayu.
Bahwa malam minggu masih
Serupa madu Bima yang manis
Membara
Merangsang mimpi indah kita
Yang datang tanpa diundang
Dan berlalu tanpa berucap.
Serupa madu Bima yang manis
Membara
Merangsang mimpi indah kita
Yang datang tanpa diundang
Dan berlalu tanpa berucap.
Ah, malam minggu
Aku padamu!
Aku padamu!
Mataram, 4/11/2017
Puisi: MALAM MINGGU
Reviewed by Prof. Dr. H. Nuriadi Sayip S.S., M.Hum
on
November 09, 2017
Rating:

Tidak ada komentar:
Posting Komentar